Maam Fungsi Gas Dalam Pakaging Makanan

Pakaging Makanan atau Kemasan Makanan sangat penting seiring dengan semakin tinggi persaingan di pasar, menuntut setiap produsen untuk dapat menghasilkan produk yang dapat bersaing dipasaran. Produk yang dapat bersaing di pasaran biasanya adalah produk yang memiliki kualitas serta harga yang terjagkau. Namun ternyata hal tersebut tidaklah ukup perlu kreativitas anda sehingga membuat produk tersebut menarik dan awet. Nah salah satu trik yang dapat digunakan untuk memanangi persaingan pasar adalah dengan melakukan  paking yang baik untuk produk yang akan anda jual di pasar.

Tentunya sekarang banyak sekali metode paking yang dapat anda gunakan. Seara konvensional aupun modern sebenarnya hanya berbeda tentang keefektivitasan dalam proses pempankingan produk itu sendiri. Selain itu anda dapat menggunakan beberapa jenis gas untuk mendukung kualitas dari produk yang akan anda paking. Berikut ringkasan dari berbabagai sumber tentang fungsi gas terhadap produk anda:

  1. Nitrogen (N2)

Senyawa yang memiliki rumus kimia N2 ini dapat dibuat menjadi air serta memiliki tingkat dingin yang intense. Dimana dapat membantu pembekuan dengan sangat epat pada makanan, meminimalisasi kerusakan sel dari kristal es dan meningkatkan penampilan, ita rasa dan tekstur. Ketika zat-zat seperti minyak sayur dan anggur disimpan, sifat inert NITROGEN (N2) dapat digunakan untuk melindungi terhadap penurunan kualitas oleh oksidasi dengan mengusir setiap udara yang masuk dalam airan dan airan dalam melindungi tangki penyimpanan dengan mengisi ruang uap.

Nitrogen ( N2 )  berampur dengan Carbon Dioxide ( CO2 ) dan Oxygen ( O2 ) digunakan dalam truk dan transportasi sebagai Modified Atmosphere Pakaging (MAP) untuk memperpanjang masa simpan makanan kemasan antara lain dengan menegah oksidasi, jamur, gangguan serangga dan migrasi kelembaban. Hal ini dikarenakan Jamur dan serangga tidaklah menyukai hawa dingin yang dihasilkan oleh nitrogen air.

  1. Carbon Dioxide (CO2)

Carbon Dioxide (CO2) air atau padat digunakan untuk proses pembekuan epat, pembekuan permukaan, dingin dan pendinginan dalam transportasi makanan, oleh karenanya pakaging dan kemasan makanan yang erat sangat penting. Gas Carbon Dioxide (CO2) yang digunakan untuk minuman karbonat ringan, bir dan anggur dan untuk menegah pertumbuhan jamur dan bakteri.

Selain itu Carbon Dioxide (CO2) juga digunakan sebagai selimut inert, sebagai propelan produk-dispensing dan agenekstraksi. Carbon Dioxide (CO2) juga dapat digunakan untuk menggantikan udara selama pengalengan. Sterilisasi dingin dapat dilakukan dengan ampuran Carbon Dioxide (CO2) 90% dan 10% etilen oksida, Carbon Dioxide (CO2) memiliki efek stabilisasi pada etilen oksida dan mengurangi resiko ledakan. Sehingga membuat Carbon Dioxide (CO2) dapat menjadil alternatif yang baik untuk produk yang memiliki potensi terserang serangan bakteri maupun menimbulkan ledakan.

  1. Hidrogen (H2)

Hidrogen (H2) digunakan untuk hydrogenate asam lemak tak jenuh dalam minyak hewan dan nabati, lemak padat untuk memproduksi margarin dan produk makanan lainnya.

Anda dapat memperoleh Gas tersebut dengan membelinya seara online di internet. Namun, jika anda ingin mebelinya dalam jumlah besar tentu akan membutuhkan beberapa izin untuk memperolehnya. Namun sebagai alternatif lain, Anda dapat menggunakan jasa paking oleh suatu lembaga ataupun perusahaan. Informasi dari layanan tersebut dapat anda peroleh dengan menarinya di internet ataupun mendatangi lembaga terkait seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DISPERINDAG) setempat.

Sebagai tambahan pertimbangkan tentang fungsi dan anggaran yang anda miliki sebelum menoba menggunakan gas. Carilah informasi yang lebih  rini tentang apa yang akan anda lakukan.

Semoga Bermanfaat artikel soal pakaging makanan dan kemasan makanan.

Sumber gambar: asiabaru.om