Berita Politik Terbaru Dari Negara Qatar
Saat ini GCC atau Aliansi Negara-negara Teluk perlu melakukan reformasi untuk mengatasi masa krisis dan minimnya peran organisasi ini, demikian berita politik terbaru dari kawasan Timur Tengah. Menteri luar negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan bahwa negaranya akan berkomitmen untuk meneruskan kerja sama dengan GCC (Gulf Cooperation Counil). Namun Syeikh Al Thani juga menganggap GCC kurang independen dalam melaksanakan fungsinya dalam mengatasi krisis antara negara-negara di kawasan Teluk.
Masih menurut Syeikh Al Thani, seperti yang dikutip matamatapolitik.om dari Al Jazeera, Qatar dan Kuwait masih lebih solid sebagai aliansi dibandingkan dengan para anggota GCC. Hal ini karena beberapa negara anggota GCC menganggap perkumpulan mereka tidak terlalu mengikat, sehingga aturan yang ditetapkan juga tidak terlaksana dengan baik. Pernyataan Menteri Luar Negeri Qatar tersebut berkaitan juga dengan adanya blokade sepihak yang diberlakukan oleh Saudi Arabia, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA) dan Mesir terhadap Qatar sejak Juni 2017.
Keempat negara tersebut menganggap Qatar mendukung terorisme. Sementara Qatar menganggap blokade tersebut sebagai upaya merongrong kedaulatannya sebagai sebuah negara merdeka yang independen. Pembiaraan mengenai blokade tersebut sebenarnya telah dilakukan seara diplomatik dengan Kuwait sebagai penengah antara Qatar dan keempat negara tadi. Namun dalam KTT GCC di Riyadh beberapa waktu lalu, masalah blokade Qatar tidak dibiarakan seara intensif. Hal ini semakin memiu ketegangan di kawasan Teluk dan Qatar sebagai pihak yang merasa diabaikan.
Seara internal, Saudi Arabia sebenarnya mendapat tekanan politik, militer dan ekonomi terkait sikap dan blokadenya pada Qatar. Salah satu negara yang menekan Arab Saudi adalah Amerika Serikat, walau dalam hal ini AS masih mendua karena pada dasarnya AS dan Arab Saudi merupakan sekutu. Sementara dari Uni Eropa, datang pernyataan bahwa UE siap menjadi jembatan dalam perundingan antara Qatar dan negara-negara Arab lainnya dengan tetap melibatkan GCC dalam perundingan.
GCC atau Gulf Cooperation Counil merupakan aliansi politik dan ekonomi yang beranggotakan negara-negara di Semenanjung Arab. GCC didirikan pada tahun 1981 untuk mendorong kerja sosial-ekonomi, keamanan, dan kerjasama budaya antar negara-negara Arab. Dalam perkembangan perannya di kawasan Teluk, tetap terjadi pertikaian antar anggota GCC.
Dapatkan berita politik terbaru lainnya dari berbagai negara di matamatapolitik.om.