Apa Itu Content Production dan Tahapan-Tahapannya
Meskipun teknologi semakin maju, namun masih banyak perusahaan yang sering menghadapi kesulitan dalam menghasilkan konten yang konsisten dan berkualitas. Content production atau produksi konten menjadi tantangan utama karena prosesnya melibatkan perencanaan, koordinasi, dan manajemen aset yang baik agar setiap konten efektif dan tepat sasaran. Artikel ini membahas produksi konten dan tahan-tahapannya agar hasilnya optimal.
Apa Itu Content Production?
Produksi konten adalah proses merencanakan, membuat, dan menyebarkan konten kepada audiens melalui berbagai saluran pemasaran. Proses ini mencakup seluruh tahapan, mulai dari ide awal hingga distribusi konten di berbagai saluran pemasaran.
Sebagian besar perusahaan memakai beberapa format atau saluran pemasaran sehingga mampu menjangkau audiens yang lebih luas. Selain itu, produksi konten juga harus mampu mencakup berbagai jenis konten seperti edukatif, emosional, dan komersial.
Tahapan-Tahapan Produksi Konten
Setelah mengetahui pengertiannya, Anda perlu tahu tahapan apa saja yang ada pada produksi konten. Berikut pembahasan lebih lengkapnya.
1. Identifikasi Tujuan Konten
Tujuan konten harus selaras dengan tujuan bisnis, karena bisa menghindari miskomunikasi dan memandu semua pihak terlihat dengan baik. Anda bisa memakai metodologi SMART agar tujuan yang dibuat spesifik, terukur, relevan, dan berbatas waktu. Contoh tujuan SMART yaitu meningkatkan trafik, menghasilkan prospek, kesadaran merek, dan lain-lain.
2. Tentukan Peran dan Tanggung Jawab
Tahapan content production selanjutnya yaitu menetapkan peran dan tugas spesifik berdasarkan keahlian anggota tim. Hal ini ternyata menjadi bagian penting dalam produksi konten karena meningkatkan akuntabilitas dan kualitas konten yang dibuat. Melalui daftar peran dan tanggung jawab, setiap anggota akan memahami tugasnya, mencegah miskomunikasi, kesalahan, dan memastikan setiap proses ditangani oleh orang yang tepat.
3. Pilih Sistem Manajemen Konten
Salah satu kesalahan banyak orang yaitu melupakan sistem manajemen konten. Perangkat lunak manajemen konten berfungsi sebagai repository terpusat untuk menyimpan, mengatur, dan mengelola aset konten yang ada. Anda bisa memilih platform yang mampu membantu melacak konten, memantau progres, dan memastikan semua aset serta tugas terkelola dengan baik.
4. Buat Repository Aset Konten
Buat repository ide konten yang berfungsi sebagai cadangan dalam membuat konten. Ide ini bisa didapatkan dari riset kata kunci, tren industri, analisis pesaing, dan masukan dari audiens. Semua hal yang berhubungan dengan konten harus disimpan dalam tempat yang terpusat berupa penyimpan cloud yang bisa diakses dengan mudah.
5. Buat Garis Besar Tugas dan Langkah-Langkah
Jangan lupa buat dokumen proses produksi konten yang merinci semua tahapan secara terurut. Memecah setiap tahapan jadi langkah spesifik memberikan peta jalan yang jelas, memudahkan tim memahami tugas, tanggung jawab, dan deadline dalam alur kerja pembuatan konten.
6. Jadwalkan Konten
Jadwal yang jelas memberikan panduan kapan setiap tugas harus diselesaikan, menjaga tim tetap terkoordinasi, serta memastikan konten dibuat dan diterbitkan sesuai waktu yang ditentukan. Oleh sebab itu, pastikan membuat jadwal konten yang berada dalam satu alur produksi konten.
Produksi Konten Lebih Mudah dengan IDEOWORKS
Produksi konten yang efektif membutuhkan proses yang tidak mudah. Oleh sebab itu, Anda perlu memahami tahapan-tahapannya, mulai dari identifikasi tujuan hingga menjadwalkan tugas konten. Jika ingin produksi konten atau content production lebih mudah, maka Anda bisa bekerja sama dengan agensi pemasaran seperti IDEOWORKS.
IDEOWORKS adalah agensi pemasaran yang tidak perlu diragukan lagi karena berpengalaman sejak belasan tahun lalu. Selain produksi konten, ada banyak layanan lain yang bisa memaksimalkan proses pemasaran. Tertarik bekerja sama dengan IDEOWORKS? Yuk, konsultasi dengan tim marketing sekarang juga!


